Jumat, 21 Oktober 2022

Minggu, 08 Mei 2022

Latihan: Pelaksanaan penghitungan Statistik Korelasi

 Soal : 

1. Dilakukan pengumpulan data terhadap nilai Matematika (x1), nilai olahraga (x2), dan nilai bahasa Inggris (Y) dari 20 siswa yang diambil secara random. 

1) X1 : 70 80 72 67 64 70 71 78 90 96 54 52 65 71 66 89 80 64 50 74 

2) X2 : 64 72 70 45 62 90 71 86 80 71 42 36 71 60 57 52 70 46 30 71 

3) Y : 70 67 74 56 73 79 57 58 71 66 72 43 76 55 81 54 66 57 51 69

4) Ditanyakan, hitunglah: 

a. Berapakah hubungan atara X1 dengan Y, X2 dengan Y dan X1 dengan X2?

b. Secara bersama-sama berapakah hubungan antara X1 dan X2 dengan Y ? 

c. Bila kemampuan olahraga sama, berapa hubungan antara nilai Matematika dengan Bahasa Inggris ? 

d. Ujilah signifikansi setiap koefisien korelasi yang ditemukan pada no. a), b) dan d).


JAWABAN 

1.     a) 



        b)


        c) 

        d) 



2.  Dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara rangking di SD dengan di SMU. Dengan menggunakan sampel sebanyak 20 orang diperoleh rangking sewaktu di SD (X) kelas VI dengan di SMU (Y) kelas II sebagai berikut : 
1) X : 1 2 7 4 2 5 6 7 4 7 2 4 7 5 6 7 8 1 9 10
2) Y : 7 1 4 3 3 4 7 2 2 7 1 3 4 2 5 5 7 2 5 7 Buktikan hipotesis bahwa : ada kesesuaian / hubungan antara rangking di SD dengan di SMU

JAWABAN 



3. Apakah yang dimaksud dengan hipotesis asosiatif ? 

Sebuah jawaban awal untuk masalah asosiatif, rumusan masalah menanyakan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

4. Apakah perbedaan antara korelasi Product Moment dengan Koefisien Kontingency? Jelaskan. 

korelasi Product Moment : 
⇀Digunakan untuk menyatakan terdapat atau tidaknya interaksi antara variabel X menggunakan variabel Y. ⇀Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya. dinyatakan pada persen. Sedangkan
Koefisien Kontingensi merupakan uji hubungan antara 2 variabel yang berskala data nominal. Fungsinya digunakan untuk mengetahui asosiasi atau rekanan antara 2 perangkat atribut. Koefisien ini manfaatnya sama menggunakan beberapa jenis koefisien hubungan lainnya, misalnya koefisien hubungan phi, cramer, lambda, uncertainty, spearman, kendall tau, gamma, Sommer`s. Tetapi pada hal ini, Kontingensi C merupakan uji hubungan yg khusus buat data berskala nominal.

5. Tuliskan rumus-rumus masing-masing teknik statistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis asosiatif.


6. Dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara profesi pekerjaan dengan jenis olahraga yang sering dilakukan. Olahraga dikelompokkan menjadi : golf, tenis, bulu tangkis dan sepak bola (Go, Te, Bt, dan Sb). Jumlah yang digunakan sebagai sampel : Dokter = 60 (Go =15, Te =20, Bt=10,dan Sb =15), Pengacara = 72 (Go=20, Te=34, Bt=10, dan Sb=8), Dosen = 65 (Go=8, Te=25, Bt=15, dan Sb=17), Bisnis =78 (Go=24, Te=12, Bt=20, dan Sb=22).
Jumlah seluruhnya 275 Buktikan hipotesis bahwa : Tidak ada / ada hubungan yang positif dan signifikan antara jenis profesi dengan jenis olahraga yang disenangi.

JAWABAN :











Sabtu, 26 Februari 2022

DATA MAHASISWA IKOR ANGKATAN 2020C BERDASARKAN JENIS KELAMIN


TUGAS PPT STATISTIKA

 NAMA                                : INDANA ZULFA

NIM. 20060484081

KELAS                                : 2020C

S1-ILMU KEOLAHRAGAAN

MATA KULIAH                  : STATISTIK

Selasa, 22 Februari 2022

Data Tunggal dan Kelompok

NAMA    : INDANA ZULFA
NIM. 20060484081
KELAS    : 2020C
PRODI. S1 ILMU KEOLAHRAGAAN


Penyusunan dan perhitungan Data Distribusi Tunggal dan Kelompok

1. Skala Nominal
a. Data Jenis kelamin Mahasiswa IKOR 2020C
b. Data Warna Kulit Mahasiswa IKOR 2020C



2. Skala Ordinal
a. Data Ranking Kelas 12 Mahasiswa IKOR 2020C
b. Data Nilai IPK Semester 3 Mahasiswa IKOR 2020C



3. Skala Interval 
a. Data Suhu Tempat Belajar


b. Data Suhu Tubuh Mahasiswa IKOR 2020C 


4. Skala Rasio
a. Data Berat badan Mahasiswa IKOR 2020C
b. Data Tinggi badan Mahasiswa IKOR 2020C
c. Data denyut nadi/menit setelah kuliah statistik mahasiswa Ikor 2020C
d. Data denyut nadi/menit bangun tidur mahasiswa Ikor 2020C













Rabu, 28 April 2021

TEKNIK GERAKAN 8 PENJURU ARAH MATA ANGIN

Praktik Foto Gerakan Arah 8 Penjuru Mata Angin
April 29, 2021

NAMA         : INDANA ZULFA
NIM             : 20060484081
KELAS        : 2020C

 1
  


Gambar 1:Gerakan arah 1 (kaki kiri geser lurus kebelakang/∠1800)


2
 
Gambar 2 : Gerakan arah 2 (kaki kiri geser  serong kiribelakang/∠450)


3
 
Gambar 3 : Gerakan arah 3 (kaki kiri geser  lurus samping kiri/∠450)


4
 
Gambar4: Gerakan arah 4(kaki kiri geser  serong kiri depan/∠450)


5

Gambar 5: Gerakan arah 5(kaki kiri geser  lurus depan/∠450=Dibenarkan juga kaki kanan geser lurus depan /∠1800)


6
 
Gambar 6 : Gerakan arah 6 (kaki kanan geser  serong kanan depan/∠450)


7
 
Gambar 7 : Gerakan arah 7 (kaki kanan geser  lurus samping kanan/∠450)


8
 
Gambar 8 : Gerakan arah 8  (kaki kanan geser  serong kanan belakang/∠450)

Gerak dasar pencak silat meliputi: Arah, cara melangkah, langkah dan posisi, bentuk/pola dan langkah. Berikut ini penjelasan masing-masing dasar gerakan dalam penck silat.
a. Arah
Arah yang harus dipahami dalam pencak silat adalah arah delapan penjuru mata angin. Dalam pengertian gerak yaitu:
1. Arah belakang
2. Serong kiri belakang
3. Samping kiri
4. Serong kiri depan
5. Depan
6. Serong kanan depan
7. Samping kanan, dan 
8. Serong kanan belakanga


Praktik Foto Gerakan Arah 8 Penjuru Mata Angin 
(DILATIHKAN DENGAN SEMPURNA: SIKAP AWAL-ARAH GESER  KAKI(TEKNIK GRAKANNYA)-SIKAP AKHIR)


“SIKAP BERDIRI TEGAK 2”
1. Arah 1
Instruksi/Aba-aba: ke SATU

1) Sikap awal adalah sikap tegak 2 (sama dengan sikapakhir)

Instruksi/Aba-aba: ke DUA

2) Kaki kiri digeser lurus kearah belakang (∠1800)
3) Sikap tubuh kuda-kudatengah
4) Sikap tangan menyesuaikan sikap awal

Instruksi/Aba-aba: ke TIGA

5) Kaki kiri digeser lurus kearah depan merapat kaki kanan
6) Sikap tegak 2 (kembali kesikap awal)
        
  
      Gambar: Sikap Awal     Gambar:Sikap GerakanArah 1      Gambar:Sikap Akhir

2. Arah 2
Instruksi/Aba-aba: ke SATU

1) Sikap awal adalah sikap tegak 2 (sama dengan sikap akhir)

Instruksi/Aba-aba: ke DUA

2) Kaki kiri digeser kearah serong kiri belakang (∠450)
3) Sikap tubuh kuda-kuda tengah
4) Sikap tangan menyesuaikan sikap awal

Instruksi/Aba-aba: ke TIGA

5) Kaki kiri digeser merapat kaki kanan
6) Sikap tegak 2 (kembali ke sikap awal)

      
         Gambar: Sikap Awal     Gambar: Sikap Gerakan Arah 2      Gambar: Sikap Akhir

3. Arah 3
Instruksi/Aba-aba: ke SATU

1) Sikap awal adalah sikap tegak 2 (sama dengan sikap akhir)

Instruksi/Aba-aba: ke DUA

2) Kaki kiri digeser kearah kearah samping kiri(∠450)
3) Sikap tubuh kuda-kuda tengah
4) Sikap tangan menyesuaikan sikap awal

Instruksi/Aba-aba: ke TIGA

5) Kaki kiri digeser merapat kaki kanan
6) Sikap tegak 2 (kembali ke sikap awal)

      
           Gambar: Sikap Awal   Gambar: Sikap Gerakan Arah 3      Gambar; Sikap Akhir

4. Arah 4
 Instruksi/Aba-aba: ke SATU

1) Sikap awal adalah sikap tegak 2 (sama dengan sikapakhir)

Instruksi/Aba-aba: ke DUA

2) Kaki kiri digeser kearah serong kiri depan(∠450)
3) Sikap tubuh kuda-kuda tengah
4) Sikap tangan menyesuaikan sikap awal

Instruksi/Aba-aba: ke TIGA

5) Kaki kiri digeser merapat kaki kanan
6) Sikap tegak 2 (kembali ke sikap awal)

      
         Gambar: Sikap Awal    Gambar: Sikap Gerakan Arah 4      Gambar: Sikap Akhir

5. Arah 5
Instruksi/Aba-aba: ke SATU

1) Sikap awal adalah sikap tegak 2 (sama dengan sikap akhir)

Instruksi/Aba-aba: ke DUA

2) Kaki kiri digeser lurus kedepan(∠450)
3) Sikap tubuh kuda-kuda tengah
4) Sikap tangan menyesuaikan sikap awal

Instruksi/Aba-aba: ke TIGA

5) Kaki kiri digeser merapat kaki kanan
6) Sikap tegak 2 (kembali ke sikap awal)

  
Gambar: Sikap Awal             Gambar: Sikap Gerakan Arah 5     Gambar: Sikap Akhir

6. Arah 6
Instruksi/Aba-aba: ke SATU

1) Sikap awal adalah sikap tegak 2 (sama dengan sikapakhir)

Instruksi/Aba-aba: ke DUA

2) Kaki kiri digeser kearah serong kanan depan(∠450)
3) Sikap tubuh kuda-kuda tengah
4) Sikap tangan menyesuaikan sikap awal

Instruksi/Aba-aba: ke TIGA

5) Kaki kiri digeser merapat kaki kanan
6) Sikap tegak 2 (kembali ke sikap awal)

      
         Gambar: Sikap Awal         Gambar: Sikap Gerakan Arah 6     Gambar: Sikap Akhir

7. Arah 7
Instruksi/Aba-aba: ke SATU

1) Sikap awal adalah sikap tegak 2 (sama dengan sikap akhir)

Instruksi/Aba-aba: ke DUA

2) Kaki kiri digeser kearah samping kanan (∠450)
3) Sikap tubuh kuda-kuda tengah
4) Sikap tangan menyesuaikan sikap awal

Instruksi/Aba-aba: ke TIGA

5) Kaki kiri digeser merapat kaki kanan
6) Sikap tegak 2 (kembali ke sikap awal)

      
        Gambar: Sikap Awal             Gambar: Sikap Gerakan Arah 7     Gambar: Sikap Akhir

8. Arah 8
Instruksi/Aba-aba: ke SATU

1) Sikap awal adalah sikap tegak 2 (sama dengan sikap akhir)

Instruksi/Aba-aba: ke DUA

2) Kaki kiri digeser kearah serong kanan belakang(∠450)
3) Sikap tubuh kuda-kuda tengah
4) Sikap tangan menyesuaikan sikap awal

Instruksi/Aba-aba: ke TIGA

5) Kaki kiri digeser merapat kaki kanan
6) Sikap tegak 2 (kembali kesikap awal)

      
        Gambar: Sikap Awal          Gambar: Sikap Gerakan Arah 8     Gambar: Sikap Akhir

KAIDAH BIOMEKANIKA/BIOFISIS MELANDASI PRINSIP TEKNIK BERMAIN PENCAK SILAT SELAIN ONTOLOGI’ EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI SPORT SCIENCE PENNYANGGA LAINNYA.